Homosexual
dan Hak Asasi Manusia (HAM)
Penggiringan
opini bahwa islam adalah agama yang tidak menjungjung tinggi HAM dilandasi oleh
setiap islam dalam mengharamkan homosexualitas. Manusia dengan kecerdasan
berfikirnya pada akhirnya cenderung menghasilkan kehidupan duniawi pada aspek
kebebasan hidup manusia didunia semata. Pola fikir ini seakan menggrogoti
firman Ilahi dan fiktif Tauhid. Pola
fikir manusia modern seakan bergerak kearah tingginya rasionalitas dan
penjaminan kebebasan manusia. Kelompok mumayiz yang menganggap bahwa HAM beradaa
ditingkat tertinggi dalam segala aspek kehidupan yang mengarahkan opini bahwa
islam adaalah agama anti HAM, ketegasan islam dalam mengharamkan
homosexualitas, dan dituangkan oleh para mumayiz bahwa HAM adalah kebebasan
manusia untuk menentukan pilihan akan segala hal pribadinya termasuk orientasi
sexual. Mendukung kebenaran homo sexual berarti mengingkari kesucian Firman
Allah SWT, ini merupakan kesesatan yang nyata.
Iman
artinya percaya, ketidak percayaan pada Al-Qur’an bukti lemahnya Iman, padahal
Allah Sudah menjamin kebenaran dan kesucian Al-Qur’an. Seperti yang tersuran
dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah : 2
y7Ï9ºs Ü=»tGÅ6ø9$# w |=÷u ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`É)FßJù=Ïj9 ÇËÈ
Artinya : Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa
Islam Dan Perbudakan
Beberapa
kalangan khususnya kaum yang menegakan penjaminan HAM menganggap bahwa islam
sebagai agama yang merendahkan HAM dan tidak tegas menghapuskan perbudakan.
Alasannya tidak ada ayat dan hadist yang mengharamkan perbudakan. Dimata para
pemikir yang melibatkan diri sebagai kalangan islam modern, posisi tenaga kerja
khususnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga adalah perumunan budak diabad
21. Namun, tidak akan menuding syari’at islam sebagai pembuat system.
Sabda
Rosul yang artinya : “memerdekakan seorang budak akan terhindar dari api
neraka”.
HAM
dalam kacamata islam tidak berlaku didunia saja. Ketika manusia mampu menjaga
kesuciannya dengan cara menjaga prilakunya didunia sesuai junjungan islam maka
ia memperoleh hak asasinya beupa kenikmatan surgawi dan terbebas dari api
neraka. Memerdekakan budak adalah sebuah perkara mengembalikan fitrah manusia
dan islam tidak hanya mendapat kemuliaan hambanya yang mampu memerdekakan budak
didunia saja, tetapi sudah terjamin di hari akhir kelak.
Perbudakan
Dimasa Lampau
Prinsip utama dalam penegakan HAM adalah
penghapusan perbudakan. Budak pada dasarnya adalah manusia yang diperlakukan
sebagai bagian kekayaan dari seseorang, budak layaknya binatang ternak, bisa
berstatus sebagi harta yang dapat diperjual belikan dan dijadikan sebagai
jaminan utang piutang. Budak wanita tidak memiliki hak asuh atas anak yang
dilahirkan dari rahimnya sendiri. Perbudakan tidak mendapatkan hak layaknya
manusia.
(#rßç6ôã$#ur ©!$# wur (#qä.Îô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«øx© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) ÉÎ/ur 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuø9$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur Í$pgø:$#ur Ï 4n1öà)ø9$# Í$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãZ»yJ÷r& 3 ¨bÎ) ©!$# w =Ïtä `tB tb%2 Zw$tFøèC #·qãsù ÇÌÏÈ
Artinya : sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri. (Q. S An-Nissa : 36)
Budak
Mulia Dalam Islam
1.
Bilal
Bilal
dimerdekakan oleh Abu Bakar. Bilal adalah orang pertama yang mengumandangkan
adzan dan mampu menggetarkan hati umat muslim. Bilal tercatat sebagai tinta
emas dalam sejarah islam.
2.
Siti Hajar
Siti
hajar adalah budak yang dimiiki siti sarah istri Nabi Ibrahim As. Namun, pada
akhirnya Nabi Ibrahim menikahi siti hajar dan dikaruniai keturunan yang diberi
nama Nabi Ismail As. Nabi Ibrahim mendapat wahyu dari Allah SWT untuk membawa siti
hajar dan anaknya ke daerah yang kering dan tandus. Inilah ujian tauhi siti
hajar. Lembah yang dihuni oleh siti hajar dan Nabi Ismail As adalah cikal bakal
kota mekkah. Siti hajar mencari sumber air ke bukit safa untuk Nabi Ismail As
karena Nabi Ismail menangi kehausan, tetapi dibukit safa itu siti hajar tidak
menemukan sumber air. Kemudian ia berlari ke bukit lainnya yang bernama bukit
marwah. Tangisan Nabi Ismail semaki keras dan menambah kepanikan siti hajar.
Siti hajar berlari dari bukit safa ke bukit marwah untuk mendapatkan sumber air
hingga 7x. Pada akhirnya hal ini diabadikan sebagai sa’i dan air mata yang
dikeluarkan oleh Nabi Ismail diabadikan sebagai air zan-zam yang mana air
zam-zam ini tidak akan mongering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar